Kamis, 04 Juni 2009

untuk satu

untuk satu nama
yg ingin kusimpan dalam hati
pada tiap kata indah yg terucap

hingga kini terpisah
hingga kini jauh

kau tetap tak berkata

diam lukai rindu

untuk satu rasa
yg pasti kau benci
yg pasti kau tepis

ketika ku berucap
ketika ku terluka

untuk satu kisah
yg ingin ku abadikan
yg ingin kutuliskan

walau melukai


untuk semua
dan tiap luka yg kau beri

namun hanya satu
yg ku ingin
ada rindu
yang kan terobati

saat kau berkata
saat kau melukai ku

hanya malam

aku hanya malam

pekat gelap dan sepi

yg hanya indah karena bintang

yang hanya damai karena angin



aku hanya malam

yang slalu sunyi membisu

memendam rindu

pada keindahan yg tersirat



aku hanya malam

bagimu yg slalu kau tinggalku

bangimu yg slalu menyakitiku



aku hanya malam

yg kan berlalu

yg kan terlupakan

dan kan tergantikan



hanya sebuah malam

yg tak berarti

melepas rindu

dalamnya rasa

dan tingginya angan

membuaiku melangkah dalam hampa

mencari sisi2 kesunyian

yang memberi damai dalam kalbu

gelapnya esok

masih menjadi keresahan

yang sulit ku mengerti

dalam waktu yang kian berlalu

dan tak pernah kembali

semua kata

setiap rasa

sgala kisah yang berduka

ataupun airmata bahagia

hanya akan berlalu

menjadi goresan indah yang terkenang

ataupun luka yang ingin dilupakan

rinduku

pada semua suka dan duka

yang menjadikanku ada

dalam tiap mimpi yang nyata

aku rindu

pada semua jiwa

yang pernah berlalu dalam hidupku

pada siapakah malam ini

aku kan lepas rinduku

hampa

hampa

jika aku bisa melihat senyummu

tapi tak mampu rasakan airmatamu

hampa

jika aku bisa ada di sisimu

namun tak bisa menjaga hatimu

hampa

jika aku melihat ayu parasmu

namun tak bisa melihat tulus hatimu

hampa jika aku sendiri

tanpa dirimu disisiku

hampa jika aku menangis

merindukanmu yg tak jua datang

hampa

tanpa suara

tanpa kata

tanpa rasa

lukaku

lukaku

melihatmu bersama sahabatku

bercanda ria di depan wajahku

kau tahu aku menyayangimu

kau tahu aku diam

kau mengerti aku terluka

sahabatku disisimu

tak bisakah

kau mencintainya dibelakangku

hingga aku tak kan tahu

kau tak kan pernah mencintaiku

lukaku kubagi dengan sahabatku

lukaku kuceritakan padamu

dan aku harus terluka lagi

dan aku harus menyingkir lagi

dan lukaku

buat aku mati

entah

entah

apa yang kau inginkan

entah

apa yang kau rasakan

di saat kita jauh

di saat kau berharap

aku kan jauh dari hidupmu

entah

apa yang harus aku katakan

entah

apa yang harus aku mimpikan

dari dirimu

yang kian pudar dalam sikap

yang kian menjauh dariku

entah

apa yang kan jadikanmu tersenyum

entah

kapan dukamu berakhir

tuk terus membenciku

diam mu

malam

sedingin inikah ia melebihimu

seperih inikah air mataku

leleh dalam resah

dan rasa bersalah

yang tak pernah bisa usai

tatapmu buatku merindu

meskipun terdiam tak berani menatap

namun sungguh

aku ingin menyayangimu

namun diammu

tak juga usai

dari pesan yang tak bisa terbalas

dan juga tanya yang tak terjawab

ku mohon

berucaplah

terse nyumlah

biarkan rindu ini meluap sekejap

aku menderita

karena diammu

tak jua usai

tak jua usai Edit

Apr 27, 2009, 1:45 pm

berlalu

setelah kau menangis tadi siang

setelah kita berucap maaf

ku rebahkan raga tuk menatap malam

kembali terang dan tak pudar

indah ku tatap tiap sudut langit

rinduku tlah terbalas

namun tak bisa ku ucap

hanya ada air mata bahagia

mengalir dingin dan meresap

melamunkan indah waktuku

namun waktu tlah berganti

kembali ia mengalir deras

sadarkan aku

indah kenyataan hanya sesaat

kembali kau diam

kembali kau menjauh

kembali aku tiada

dalam tiap sudut hidupmu

aku terluka

aku kecewa

kau dan dukaku

tak jua usai

sahabat

kawan

jika aku hina jauhilah

pergilah dan bersembunyi

aku tak kan mencari

karena aku memang sendiri

tak kan mati tertinggal oleh waktu

aku hanya ingin

dan hanya berharap

kata sahabat

bukan pada rupa atau raga

juga pada silaunya kemerlap dunia

bukannya aku memilih

namun inilah aku yang ada

slalu tersisihkan

slalu terhina

apalagi

yang harus aku beri

karna aku tak bermateri

katapun slalu percuma

semua hanya kan percuma

jika dariku

itu bukan sahabat

itu bukan keindahan

yang slalu abadi terkenang

dimana kau sahabatku

berikan aku kata

yang bisa tulus

untuk bisa ku ucap

karna kau sahabatku

tak kan terhenti

putihnya awan

terasa lembut kupandang

mengingatkanku pada lembut kulitmu

sunyinya malam kian pekat

hampa menyiratkan keindahan

buatku terus memikirkan dirimu

sinar mentari

hangat kian merasuk dalam jiwa

kilaunya buatku tertunduk

sperti saat aku melihat indah matamu

hembusan angin

semilir sejuknya kian memabukanku

buat diriku termimpi

layaknya halus tuturmu

bagaikan air

kenangan bersamamu terus mengalir

tak terhenti semua hal tentangmu

meninggalkan jejak indah

tak lekang di hati

beningnya embun

kuharap sama seperti warna hatimu

ada kejernihan jiwa

dari ketulusan hati

dan ku ingat semuanya

tentang dirimu

tentang keindahan

layaknya air laut

mengenangmu

tak kan terhenti kerinduanku

pada semua kisah kita

apa yang harus aku beri

pernah kuletakkan hatiku

dalam tiap goresan pena

yg kujanjikan pada dirimu

hingga kau tinggalkan ia

tiap kata yang ada untukmu

juga tiap semua kenanganku

yg ku ingin kau simpan

agar ingatkanmu pada kisah kita

namun kau hanya pergi

menyisakan kisah luka

kurelakan semua lukaku

pada cemburu yg kau sisakan

saat kau bersama dirinya

seorang sahabat yg tak tahu

aku terluka karenamu

bukan inginku

kau tak harus mencintaiku

kau tak harus menghargai aku

biarlah

aku mengemis kasih pada dirimu

aku menangisi waktu karenamu

inginku kau mengerti

dan biarkan aku memimpikanmu

biarkan aku terlelap dalam bayangmu

biarlah aku disini tanpa ucapmu

aku hanya ingin kau tersenyum

sekalipun hanya sekejap padaku

aku relakan sgalanya untukmu

namun kau lepaskan sgalanya

semua mimpi dan asaku

apakah harus kuberikan jiwa ini

hingga mungkin

kan kau sesali sedikit

dan aku kan kembali termenung

apa yang harus ku beri untukmu

berlalu

hanya sekejap semua berlalu

tanpa ada yg bisa ku mengerti

tanpa ada yg mengertikanku

sahabat

teman

kekasih

musuh

semua hanya berlalu

saat raga ini tak lagi bernyawa

berlinang air mata

ataupun tertawa puas

namun hanya tetap sekejap

aku dan semua kisahku

mereka dan kita

punya cerita yg terkenang

kini mungkin kan teringat

esok pastinya kan terlupa

karna waktu mengikis sgalanya

dan

aku juga kan berlalu

melupakan sgalanya

usai

dalam kata

di ruang waktu

jauh berlalu tanpa arti

diam dan kosong

ada murka

ada ceria

namun tanpa nama

tanpa kisah

skalipun lama

namun tak berasa

tak punya arti

sekedar berlalu

hanya kamu

hanya luka

hanya air mata

usai

kita berpisah

kita tak berjumpa

kita tak berkata

usai

kita jauh